Dokter Jenius Bastian Bab 1837

Baca Bab 1837 dari novel Dokter Jenius Bastian menceritakan seorang laki – laki memiliki keahlian dalam bidang medis yang sangat luar biasa.

Bab 1837

Bastian berkata, “Dewa penyihir pergi ke jalan iblis bertahun-tahun yang lalu ketika dia berlatih. Bahkan jika dia telah memulihkan kultivasinya sekarang, tidak ada yang perlu ditakuti.”

“Jika dewa penyihir itu berusia sembilan ribu tahun, maka dengan kekuatan sembilan ribu tahun, dewa penyihir pasti akan trauma.”

“Aku memiliki kekuatan untuk melawan dewa penyihir.”

Qilin melanjutkan: “Bastian benar, kita tidak bisa mundur, hanya dengan mengundurkan diri dari Sekte Bertuah kita dapat menghidupkan kembali moral Longmen.”

Tang Fei merenung sejenak dan berkata kepada Bastian: “Dewa militer menjelaskan sebelum datang ke sini. Setelah tiba di Miaojiang, semuanya akan berada di bawah komandomu.”

“Karena kamu setuju untuk bergerak maju, maka aku hanya bisa menemanimu.”

“Namun, saya membawa terlalu sedikit orang. Selain tuan dari Dewa Penyihir, saya khawatir ada tuan lain dan banyak murid dari Sekte Dewa Penyihir. Demi kehati-hatian, kita masih harus memindahkan bala bantuan.”

“Long Ye, bawa beberapa orang ke suatu tempat dengan sinyal segera, panggil dewa perang, dan minta dewa perang untuk memobilisasi tentara dan membantu kita.”

“Ya!” Long Ye menerima perintah itu dan pergi dengan cepat bersama beberapa prajurit.

Setelah Long Ye pergi, Bastian bertanya kepada Qilin, “Berapa lama dari sini ke markas besar Sekte Dewa Penyihir?”

Qilin berkata, “Paling lama empat puluh menit.”

Bastian berkata: “Ini belum terlambat, kami akan segera pergi.”

Sekarang, tim bergerak.

lima belas menit kemudian.

Wajah Bastian menjadi berat.

Semakin dekat mereka ke markas besar Sekte Dewa Penyihir, semakin kuat bau darah, dan semakin mereka maju, semakin banyak mayat yang mereka lihat.

Pada akhirnya, di pegunungan dan hutan, hampir ada mayat di mana-mana.

Ada ribuan dari mereka.

Mayat-mayat ini semuanya terbunuh dalam pertempuran, beberapa berasal dari Longmen, dan beberapa adalah murid dari Sekte Dewa Penyihir.

Traktat besar tanah ternoda merah dengan darah.

mengejutkan.

Seperti yang Anda lihat, pertempuran itu brutal.

Ketika itu masih sepuluh menit dari markas besar Sekte Dewa Penyihir, sebuah tiang gelap secara bertahap muncul, yang semuanya dipotong oleh Bastian dengan momentum guntur.

Saat dia hendak berjalan keluar dari hutan, tiba-tiba, sebuah bangunan muncul di depan mata Bastian.

Melihat sekeliling, ada tebing dua ratus meter di depan.