Baca Bab 2595 dari novel Dokter Jenius Bastian bahasa indonesia online gratis.
Bab 2595
Lima puluh menit kemudian Bastian tiba di klub kecantikan. Pada saat ini, semua karyawan klub kecantikan sedang tidak bekerja, dan hanya dua penjaga keamanan yang bertugas.
Kedua penjaga keamanan sama-sama murid Longmen. Ketika mereka melihat Bastian, mereka segera memberi hormat dengan hormat: “Halo, penjaga pintu.”
“Tidak perlu sopan. Apakah Presiden Qin ada di sana?” Tanya Bastian.
“Presiden Qin ada di kantor.” Seorang penjaga keamanan menjawab.
“Aku mengerti.” Bastian langsung pergi ke lantai lima dan datang ke kantor Qin Wan.
Pintu kantor terbuka, dan Bastian berdiri di pintu dan melirik ke dalam.
Tiba-tiba, jantungku berdegup kencang.
Aku melihat Qin Wan berbaring di kantor, seolah mencari sesuatu, dia mengenakan kemeja putih dan rok hitam sempit, punggungnya menghadap Bastian, dia mengangkat dua busur tinggi-tinggi, melihat dari garis pandang Bastian, dia luar biasa bulat.
Bastian merasakan semuanya sekaligus.
“Di mana itu? Mengapa saya tidak dapat menemukannya?”
Sementara Qin Wan sedang mencari sesuatu, dia berbisik pada dirinya sendiri.
Tiba-tiba, dia dipeluk dari belakang.
“Apa–“
Qin Wan sangat ketakutan sehingga dia tegang dan berteriak keras.
“Saudari Wan, ini aku.” Bastian berbisik di telinganya.
Bastian?
Qin Wan segera santai, melihat kembali ke Bastian, dan bertanya, “Bukankah kamu mengatakan kamu akan berada di sana sebentar lagi? Mengapa kamu datang ke sini saat ini? Saya pikir kamu tidak akan datang.”
“Saya masih di bandara ketika saya menelepon Anda. Tidak, saya menutup telepon dan bergegas.”
Setelah Bastian selesai berbicara, dia meletakkan tangannya di depan Qin Wan dan mencium bagian belakang lehernya.
“Jangan seperti itu, gatal…”
Qin Wan mendengus pelan.
Bastian tidak peduli dan terus berc1uman.
Qin Wan tidak tahan lagi, setelah beberapa saat, napasnya menjadi berat.
Tiba-tiba, dia melepaskan diri dari p3lukan Bastian.
“Kakak Wan…”
Sebelum Bastian mengetahui situasinya, Qin Wan mendorongnya ke sofa…
“Sister Wan!” Tepat saat Bastian hendak duduk, Qin Wan menahannya.
Kemudian, Qin Wan membuka kanc1ng bajunya, duduk d1 tubuh Bastian, dan mengh3la nafas, “Kamu tidak boleh bergerak, aku akan bergerak”