Baca Bab 2589 dari novel Dokter Jenius Bastian bahasa indonesia online gratis.
Bab 2589
Murid Bastian tiba-tiba menyusut, dan dia melihat sebuah pohon kuno di lantai sembilan pagoda.
Batangnya tebal, berdiameter setidaknya dua meter dan tinggi sekitar tiga meter, dan daunnya yang hijau seperti zamrud, penuh vitalitas.
Melihatnya saja membuat orang merasa seperti air.
“Ini… pohon Bodhi berumur seribu tahun!”
Bastian terkejut.
Pohon Bodhi, juga dikenal sebagai pohon pencerahan.
Legenda mengatakan bahwa ketika Sakyamuni bermeditasi di bawah pohon Bodhi selama 49 hari, ia menyadari Dharma Buddhisme yang tertinggi dan menakjubkan, dan akhirnya menjadi seorang Buddha.
Sejak itu, pohon Bodhi telah dianggap sebagai pohon suci oleh umat Buddha.
Bastian tidak menyangka ada pohon Bodhi berusia seribu tahun di sini.
“Bayi yang manis.”
Mata Bastian berbinar, dan tiba-tiba, dia melihat sebuah tablet batu setinggi tiga kaki berdiri di belakang pohon Bodhi.
Bastian datang ke monumen batu.
Saya melihat loh batu belang-belang, sepertinya umurnya tidak pendek, dan ada ukiran “swastika” besar di atasnya.
Bastian menatap kata di tablet batu untuk sementara waktu.
“Apa?”
Bastian terkejut menemukan bahwa swastika diukir oleh jari seseorang, dan setiap sapuan penuh dengan pesona yang unik. Meskipun hanya ada satu karakter, itu membuat orang merasakan perasaan yang agung dan mendalam.
“Orang yang mengukir kata ini tidak sederhana, kebanyakan dari mereka adalah biksu Buddha.”
“Hanya, mengapa biksu Buddha mendirikan loh batu di sini?”
“Apa tujuannya?”
Bastian terus menatap tablet batu itu.
Sekitar sepuluh detik berlalu.
Bastian menemukan bahwa sapuan “swastika”, seperti sungai, benar-benar mengalir di garis pandangnya.
apa yang telah terjadi?
Bastian menggosok matanya dan melirik lagi.
Kali ini, kata “swastika” terdengar biasa-biasa saja, tanpa perubahan sedikit pun.
“keanehan!”